08/12/09

WHEN BANKER'S DINNER

Dalam suatu perjamuan mewah...

berkumpullah para petinggi-petinggi perbankan dunia...

dapat ditebak arah pembicaraan mereka...

apa lagi kalau bukan masalah moneter...

uang...
jumlah uang yang beredar...
dan penuh tingkat bunga...


para bankir masing-masing saling berargumentatif...

debat yang tak jarang mereka saling bantah...


namun...
beberapa lama kemudian...

sekumpulan orang-orang berdatangan menuju para bankir tadi...

bersambut hangat,para bankir menyambut mereka...

mereka adalah rombongan tim,yang mewakili para spekulan dunia...

duduklah bersama mereka...

berdiskusi serius...

kepentingan baru muncul...
para spekulan adalah memang mempunyai peranan yang besar dalam sektor moneter era Neo-liberal...
aliran dana mereka sangat berpengaruh dalam perekonomian global...

setiap keputusan investasi moneter mereka akan dapat menumbuhkan dan menjatuhkan perkonomian suatu negara tertentu...

para peternak uang...

lama berselang...
diskusi tersebut,kedatangan tamu penting...

sekelompok ekonom perwakilan negara-negara adidaya...

masing-masing mereka membawa mandat dari Mr.President...


kedatangan mereka membuat pembicaraan kali ini menjadi lebih santai...


bahkan mereka tertawa terbahak-bahak...


entah apa yang mereka bicarakan...

namun samar terdengar...


BANKIR: Indonesia akan krisis...jika taun kalian menarik dana...

SPEKULAN: yah...tunggu waktu saja,bom waktu itu akan meledak di Jakarta,Bursa Efeknya Akan hancur bersama beberapa negara tetangganya...

BANKIR: What a drama!!hahahaha

SPEKULAN: You're right,hahahaha

EKONOM NEGARA ADIDAYA: itu belum lengkap bung...
kami takkan tinggal diam melihat kehancuran mereka...
kami akan 'menolong',tapi sebagai hadiahnya kami mendapatkan minyak mereka,tambang mereka,bahkan tenaga kerja murah mereka...
hahahahaha

SPEKULAN: bagaimana caranya??

BANKIR: hey,itu tugasku,akan ada dana utang untuk mereka...

EKONOM N A: benar kau kan berada di bawah kendali presidenku juga,,





TABIR KEGELAPAN DUNIA INI...
bersambung...by a r p

0 comment:

Posting Komentar