PERTANYAAN UNTUK MIONNET

Mionnet bertanya pada dirinya sendiri ..

Wahai lidah yang telah berucap..
Pantaskah kau untuk berlari dari apa yang kau telah janjikan?

Wahai jiwa yang kotor..
Pantaskah kau menujuNya dengan penuh kenistaan?

Wahai raga yang telah berdosa..
Pantaskah kau mati tanpa kata maaf dari yang telah kau sakiti?

Mionnet termenung menyadari diri
dan telah menyesal...

Jika hendak kau menebusnya..
Maka bersabarlah dahulu..
Pelajari kesalahan-kesalahanmu...
Momentum itu akan datang menghampirimu..

Bertahanlah dengan keyakinanmu,
ini adalah ujian bagimu...

ROMAN KALA PERALIHAN PICISAN

Sang langit mimpi kini telah redup,
Membahanakan suara penolakan atas makna keyakinan..

Semakin menjauh terhanyut dengan kebahagiaannya kini..
Tak pernah lagi menoleh sedikitpun...

Meninggalkan sosok yang membutuhkannya dalam gelap gulita,
Meredupkan asa dalam senyuman apatis.
Membuang dan tak memperdulikan lagi kasih sayang yang dijaga hanya untuknya.

Penolakan..
atau sebuah kebohongan..
mungkin ini bisa juga sebuah pembalasan..

Jejak masa lalu,
Indah maupun keburukan.
Cinta maupun kebencian,
hanya kemurnian hatilah yang dapat menilainya
dan hanya kearifan yang mampu adil terhadapnya..

Kadang tak sadar kita melupakan
dan tak sadar kita turut terlupakan
Kadang logika tak diberi ruang untuk berpikir,
akibat perasaan yang terkoyak.
Kadang perasaan tidak diberi ruang untuk merasakan,
akibat logika telah menggila.

Jika telah memahaminya dengan kemurnian
Maka sungguh cinta akan mengalahkan segalanya..
termasuk logika dan perasaan itu..

Prologiantic

Aku berharap..
It adalah keniscayaan..
Tetapi harapan it,
Aku bawa dgn tawakkal hati ini mencintaimu..
Aku menyerahkn perkara hati ini kepada yg Memilikimu..

....